Bupati Gowa Ajak Kades dan Camat Belajar Pembangunan Desa ke Ganjar Pranowo
Bupati Gowa Sulawesi Selatan (Sulsel) Adnan Purichta Ichsan dan Wakil Bupati Abd Rauf Malaganni bersama 250 camat, PKK, dan kepala desa (kades) se-Kabupaten Gowa mengunjungi Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Mereka datang untuk melakukan studi tiru langsung kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tentang pembangunan desa di Provinsi Jateng (click here)
Menurut Adnan, di bawah kepemimpinan Ganjar, desa-desa yang ada di Provinsi Jateng terus mengalami kemajuan. Proses kemajuan itulah yang menjadi dasar Adnan beserta rombongan belajar kepada Ganjar.
“Melihat desa-desa di Jawa Tengah ini banyak yang maju. Sehingga untuk mendorong desa yang ada di Kabupaten Gowa menjadi lebih maju, maka harus dilakukan studi tiru di Jawa Tengah,” kata Adnan di Gedung Gradhika Bhakti Pradja, Kota Semarang, Jateng.
Adnan mengatakan, studi tiru ini merupakan salah satu upaya pembangunan yang sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Yakni melakukan pembangunan mulai dari pinggir, dari desa-desa.
“Kita berharap sama-sama kemajuan desa mulai dari pinggir, sesuai dari visi Bapak Presiden Republik Indonesia,” kata Adnan.
Sementara, Ganjar menyambut baik kedatangan jajaran Pemkab Gowa untuk belajar pembangunan desa. Selama ini, kata Ganjar, Provinsi Jateng terus membangun desa dengan inovasi desa wisata hingga desa antikorupsi.
“Terus kemudian ada yang punya kreativitas dengan potensi-potensinya. Sekarang coba kita kembangkan antarprovinsi dan Gowa adalah salah satu yang kemudian merespons dengan bagus,” kata Ganjar.
Ganjar berharap, apa yang disampaikannya terkait pembangunan desa bisa bermanfaat untuk jajaran Kabupaten Gowa. Namun demikian, Ganjar menyebut juga banyak belajar dari Gowa tentang pembangunan desa.
“Mudah-mudahan nanti saling belajar dan pengalaman-pengalaman baik saling kita tukarkan. Kita belajar dari Gowa, dan Gowa belajar dari Kabupaten atau desa yang ada di Jawa Tengah,” pungkas Ganjar.
Sebagai informasi, selama dua periode kepemimpinannya Ganjar terus mengupayakan kemajuan daerah dengan membangun 10 ribu jalan desa, meluncurkan desa antikorupsi, hingga mengucurkan Rp1,7 triliun untuk mengangkat perekonomian desa.
Ganjar Sebut Banyak Diskusi dengan Jokowi soal Melanjutkan Pembangunan
Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo mengaku berbicara banyak dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal pentingnya pemerintahan ke depan melanjutkan berbagai program yang sudah dimulai di era pemerintahan Jokowi.
Ganjar mengatakan dirinya juga membahas beberapa pekerjaan yang akan disiapkan untuk Banten. Dia pun memastikan akan menuntaskan program-program pembangunan era Jokowi yang belum tuntas.
“Tentu pekerjaan yang kita siapkan adalah beberapa program yang ada di Banten. Yang saat itu Pak Jokowi sudah membuat program pembangunan seperti tol, ada bendungan ya, kemudian investasi yang besar. Yang belum tuntas itu kita tuntaskan,” kata Ganjar usai konsolidasi dengan kader PDI Perjuangan (PDIP) Provinsi Banten, Sabtu (27/5/2023).
“Maka kalau ketika saya bicara banyak dengan Pak Jokowi, umpama beliau cerita bagaimana program-peogram di beberapa titik itu musti tuntas,” sambungnya.
Menurut dia, pembangunan jalan, bendungan, maupun jembatan yang diselesaikan akan bermanfaat untuk masyarakat. Sehingga, akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kalau itu bisa kita tuntaskan, maka tidak hanya output yang terjadi, bahwa jalan dibangun, bendungan dibangun, jembatan dibangun, tetapi juga outcome-nya. Jadi bagaimana menaikkan added value (nilai tambah) yang ada sehingga bermanfaat untuk masyarakat,” tuturnya.
Disisi lain, Gubernur Jawa Tengah itu juga menuturkan generasi Z itu cukup peduli dengan politik. Ganjar menilai para generasi Z mengingnkan suara mereka didengarkan oleh pemimpin kedepan.
“Sehingga ketahuan apa yang akan diprogramkan, apa yang diperbuat nantinya, supaya match dengan apa yang mereka inginkan,” ucap Ganjar.
Dia melihat generasi Z ingin mendapatkan jaminan, kenyamanan dan kepastian ketika mereka bekerja pada profesinya. Hal ini disampaikan Ganjar usai berbincang dengan beberapa generasi Z.
“Itu yang menurut kita, harus kita dengarkan,” pungkas Ganjar.